Tutup Usia, Tokoh Poligami Angola Meninggalkan 42 Istri, 156 Anak dan 250 Cucu
Pemakaman seorang laki-laki Angola yang dikenal sebagai “Pai Grande”, atau “Big Dad”, menarik perhatian sedikitnya seribu orang, yang datang untuk menyampaikan penghormatan terakhir.
Fransisco Tchikuteny Sabalo atau “Big Dad” meninggalkan 42 istri, 156 anak dan 250 cucu.
Para pelayat Sabalo saling berpelukan, menangis, bernyanyi dan berdiri berdekatan, meskipun ada seruan untuk menjaga jarak sosial (social distancing) yang dikeluarkan presiden untuk melakukan pertemuan lebih dari 50 orang pada masa pandemi virus corona.Sabalo, yang berusia sekitar 70 tahun, meninggal dunia pada Selasa pekan lalu (14/4/2020) karena kanker prostat, demikian ujar keluarganya kepada VOA.Selama lebih dari satu tahun ia mengupayakan pengobatan di Luanda dan beberapa tempat lain, ujar salah seorang putranya, Lumbaneny Sabalo. Namun ia memutuskan kembali ke kediamannya sehingga “jika Tuhan memanggilnya, setidaknya ia meninggal didampingi istri dan anak-anaknya.”
Salah seorang pelayat yang hadir mengatakan bahwa Sabalo adalah seorang “manusia yang komplit” yang mengutamakan keluarga dan pendidikan. Dia dimakamkan di Giraul do Meio, atau oleh warga lokal dikenal sebagai Pulau Mungongo, yang terletak di selatan kota pelabuhan Namibe.
Sabalo adalah jemaat gereja New Ecclesiastic Order of Angola, ujar salah seorang anggota keluarga lainnya. Ia dimakamkan di sebuah pemakaman yang diperuntukkan bagi keluarganya.
Angola melarang poligami, tetapi masih dipraktikkan secara luas di negara yang mayoritas beragama Kristen itu.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang
Sumber : Berbagai Sumber Media Online
Fransisco Tchikuteny Sabalo atau “Big Dad” meninggalkan 42 istri, 156 anak dan 250 cucu.
Para pelayat Sabalo saling berpelukan, menangis, bernyanyi dan berdiri berdekatan, meskipun ada seruan untuk menjaga jarak sosial (social distancing) yang dikeluarkan presiden untuk melakukan pertemuan lebih dari 50 orang pada masa pandemi virus corona.Sabalo, yang berusia sekitar 70 tahun, meninggal dunia pada Selasa pekan lalu (14/4/2020) karena kanker prostat, demikian ujar keluarganya kepada VOA.Selama lebih dari satu tahun ia mengupayakan pengobatan di Luanda dan beberapa tempat lain, ujar salah seorang putranya, Lumbaneny Sabalo. Namun ia memutuskan kembali ke kediamannya sehingga “jika Tuhan memanggilnya, setidaknya ia meninggal didampingi istri dan anak-anaknya.”
Salah seorang pelayat yang hadir mengatakan bahwa Sabalo adalah seorang “manusia yang komplit” yang mengutamakan keluarga dan pendidikan. Dia dimakamkan di Giraul do Meio, atau oleh warga lokal dikenal sebagai Pulau Mungongo, yang terletak di selatan kota pelabuhan Namibe.
Sabalo adalah jemaat gereja New Ecclesiastic Order of Angola, ujar salah seorang anggota keluarga lainnya. Ia dimakamkan di sebuah pemakaman yang diperuntukkan bagi keluarganya.
Angola melarang poligami, tetapi masih dipraktikkan secara luas di negara yang mayoritas beragama Kristen itu.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang
Sumber : Berbagai Sumber Media Online
0 Response to " Tutup Usia, Tokoh Poligami Angola Meninggalkan 42 Istri, 156 Anak dan 250 Cucu "
Posting Komentar